Komunikasi Cultural Resource Management Perang Topat Di Pura dan Kemaliq Lingsar
Abstract
This study aims to conduct a study of the Communication Cultural Resource Management of Topat War at Lingsar Temple Park. This phenomenon is closely related to the public's contribution as a party that plays a role in socio-cultural interaction in an area. Therefore, intercultural communication can be a means used to achieve common goals. There are three problems in this study, namely the form of communication, communication strategies, and the impact of intercultural communication on the implementation of the Topat War Cultural Resource Management in Lingsar.
This study uses an interpretive qualitative design of a case study model in order to analyze the communicative events that occurred in the practice of the Topat War holistically as well as to attach the meaning contained in these events.
The results of this study found three findings that became the answer to the formulation of the problem, namely, 1) The form of intercultural communication in the application of the Topat War Cultural Resource Management in Lingsar, namely inter-ethnic communication and sub-cultural communication because it includes Balinese Hindu community groups and Sasak Islam Wetu Telu as well as the local government. 2) The communication strategy is carried out by maintaining coordination and communication and trying to increase awareness of the preservation of cultural heritage. 3) The impact of intercultural communication can increase government and public awareness to maintain and manage the site.
References
Bourdieu, Pierre. 2010. Arena Produksi Kultural, Sebuah Kajian Sosiologi Budaya. Bantul: Kreasi Wacana.
Handoko, Wuri. 2008. Arkeologi Komunitas : Pengelolaan Informasi dan Pengembangan Penelitian Arkeologi di Indonesia (Sebuah Pendekatan untuk Wilayah Penelitian di Maluku. Jurnal Kapata Arkeologi. 4 (7) 23-36.
Heryadi, Hedi. Silvana, Hana. 2013. Komunikasi Antarbudaya dalam Masyarakat Multikultur (Studi Tentang Adaptasi Masyarakat Migran Sunda di Desa Imigrasi Permu Kecamatan Kepahiang Provinsi Bengkulu). Jurnal Kajian Komunikasi. 1 (1) 95-108.
Irhardayaningsih, Ana. 2012. Kajian Filosofis terhadap Multikulturalisme Indonesia. E-Jurnal Humanika. 12 (9).
Kholidi, Ahmad Khaerul. 2018. Harmoni Masyarakat Islam dan Hindu di Desa Lingsar, Kabupaten Lombok Barat (Ditinjau dari Perspektif Pierre Bourdieu). PALITA: Journal of Social-Religion Research. 3 (1) 35-54.
Knudson, R. dan LK Caldwell. 1995. Sumber Daya Budaya, NEPA, dan Pengelolaan Ekosistem", Sekarang-Asia di Konferensi ke-8 Masyarakat George Wright tentang Penelitian dan Manajemen Sumber Daya di Taman dan di Tanah Umum. Hal. 34.
Knudson, Ruthann. 2001. Cultural Resource Management in Context. Archives and Museum Informatics Journal. Netherlands : Kluwer Academic Publishers. Vol. 13 Hal : 359-381.
Liliweri, Alo. 2009. Prasangka dan Konflik, Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat Multikultur. Yogyakarta: LkiS.
Littlejohn, Stephen W. Karen A. Foss. 2005. Theories of Human Communication. Eight Edition. Wadworth: Albuquerque, New Mexico.
Mulyana, Deddy. 2006. Komunikasi Antarbudaya. Bandung, Indonesia: PT Remaja Rosdakarya.
Mulyana, Deddy. 2008. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Prasetijo, Adi. 2005. Pengelolaan Sumber Daya Budaya : Belajar dari Pengalaman Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Partisipatif. Buletin Cagar Budaya. No. 4 Hal: 37 – 41
Purba, Jonny. 2002. Pengelolaan Lingkungan Sosial. Edited by Jonny Purba. Jakarta: Yayasan Obor dan Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup.
Purna, I Made. 2020. Merajut Pluralisme di Desa Lingsar, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Forum Arkeologi. Vol. 33 No. 2 Hal : 151-168.
Purnawibowo, Stanov., dan Koestoro, Lucas Partanda. 2016. Analisis Stakeholders dalam Pengelolaan Sumber Daya Arkeologi di Kota Cina, Medan. Amerta, Jurnal Penelitian dan Pengembangan Arkeologi. Vol. 34 No.1 Hal : 65-80
Suadnya, I Wayan. Paramita, Eka Putri. 2017. Komunikasi Ritual Perang Topat sebagai Media Pemersatu Kebhinekaan di Lombok. Bunga Rampai Komunikasi Indonesia. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Buku Litera Yogyakarta.
Sulistyanto, Bambang. 2014. Manajemen Pengelolaan Warisan Budaya: Evaluasi Hasil Penelitian Pusat Arkeologi Nasional (2005-2014). Amerta, Jurnal Penelitian dan Pengembangan Arkeologi. 32 (2) 77-154.
Sunarwinadi, Prof. DR. Ilya Revianti Sudjono. 1993. Komunikasi Sosial dalam Adaptasi Antar Budaya (Suatu Studi mengenai Peranan Penggunaan Media Massa dan Faktor-Faktor Lain yang Menentukan Kemampuan Komunikasi Antar Pribadi Warga Masyarakat Indonesia di Tokyo, Jepang). Disertasi Universitas Indonesia.
Suparlan, Parsudi. 2002. Menuju Masyarakat Indonesia yang Multikultural. Keynote Address Simposium III Internasional Jurnal Antropologi Indonesia, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, 16–19 Juli 2002.
Suyitno. 2018. Metode Penelitian Kualitatif Konsep, Prinsip, dan Operasionalnya. Tulungagung: Akademia Pustaka.
Tanudirjo, Daud Aris. 1998. “Cultural Resource Management sebagai Manajemen Konflik”. Buletin Artefak No. 19: 14 –18. Yogyakarta: HIMA Fakultas Sastra UGM.
Tim Penyusun. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya.
Wempi, Jefri Audi. 2012. Teori Produksi Kultural: Sebuah Kajian Pustaka. Exposure – Journal of Advanced Communication, Vol.2, No.1, Februari.
Wirata, I Wayan. Inter-cultural Communication between Local Hindu and Islamic Community in Perang Topat Ceremony in Lingsar Temple, Narmada District, Lombok (2015). Indian Journal of Arts. 5 (13) 7-10.
Wood, CA. 1994. Pengelolaan Ekosistem: Mencapai Etika Lahan Baru. Jurnal Sumber Daya Terbarukan. 12 (1) 6-12.
Yin, Robert K. 2004. Studi Kasus, Desain & Metode. Terjemahan Djauzi Mudzakir. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada