Sanggah Kamulan sebagai Media Pemujaan pada Masyarakat Hindu di Kota Mataram: Sebuah Kajian Filsafat
Abstract
Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan kajian tentang sanggah kemulan yang digunakan sebagai media untuk melakukan pemujaan oleh masyarakat Hindu di Kota Mataram dalam perspektif filsafat. Penelitian ini dirancang dalam penelitian deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian ada tiga temuan penelitian. Pertama, bentuk sanggah kamulan yang ada pada masyarakat Hindu di Kota Mataram ada yang berupa bangunan rong tiga saka dua, ada rong tiga saka nem, rong tiga turus lumbung, dan ada berupa rong kalih. Bentuk-bentuk tersebut sangat erat kaitannya dengan keyakinan (sraddha) dari umat Hindu sebagai media pemujaan terhadap Manifestasi Ida Sang Hyang Widhi maupun Hyang Dewa Pitara/Leluhur. Kedua, fungsi sanggah kamulan berupa rong tiga adalah sebagai stana Ida Sang Hyang Widhi (Tuhan) wujud sebagai Sang Hyang Tri Atma : Atma-Siwatma-Paratma. Wujud sebagai Sang Hyang Tri Purusa: Siwa-Sada Siwa-Parama Siwa. Sesuai pula dengan Brahma-Wisnu-Iswara. Siwa berfungsi sebagai Guru, maka Hyang Kamulan juga disebut Batara Guru : Guru Purwam (Parama Siwa), Guru Madyam (Sada Siwa), Guru Rupam (Siwa). Dengan demikian sesungguhnya yang dipuja pada Sanggah Kamulan adalah Ida Sang Hyang Widhi dalam wujud sebagai Sang Hyang Tri Atma, Sang Hyang Tri Purusa (Bhatara Guru) dan Sang Hyang Tri Murti disamping juga sebagai media pemujaan Hyang Dewa Pitara/Leluhur. Ketiga, makna filosofis sanggah kamulan berkaitan dengan hakikat dasar yang menjadi landasan dalam pembangunan pelinggih sanggah kamulan yakni sebagaimana gagasan Mpu Kuturan yang telah meminit palinggih Sanggah Kamulan Rong Tiga merupakan manifestasi Ida Sanghyang Widhi dimana Brahma sebagai pencipta dengan lamak warna merah, Wisnu sebagai pemelihara dengan lamak warna hitam dan Iswara sebagai pemralina dengan lamak warna putih dinamakan Sanghyang Tri Murti.
References
Bendesa K. Tonjaya, I Nyoman Gd. 1991. Riwayat Empu Kuturan, Denpasar, Toko Buku Ria
Dwija Bhagawan, 2009, Hindu Dalam Wacana, Bali Centris, Bahan Ajar Siwa Sidhanta
Kadjeng, I Nyoman Dkk, 1991, Sarasamuscaya, Jakarta, Yayasan Dharma Sarathi
Mahardika Gede, 2009, Tesis Analisis Upacara Rajaswala di Banjar Bekasi (Kajian Bentuk Fungsi Makna), Denpasar.
Margono, 2004, Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta Renika Cipta.
Mulyono, Edi 2012 Belajar Hermeneutika, Jogyakarta : IRCiSod
Mirta Astawa, I Wayan, 2003, Panca Sradha, Departemen Agama RI, Dirjen Bimas Hindu dan Budha, Jakarta.
Myers, Michael D, 2009, Qualitative Research in Business and Management India, SAGE Publications India Prt, Ltd
Nasir, Moh., PhD, 1999, Metode Penelitian, Jakarta, Ghalia Indonesia.
Palmer, Richard E. 2005, Hermeneutika Teori Baru Mengenai Interprestasi, Yogyakarta, Pustaka Pelajar
Noorzeha, F. (2019). Pemikiran Sir Sayyid Ahmad Khan “Pembaharuan di India” Relevansinya dengan Ideologi Islam Puritan, Moderat dan Sinkretisme dalam Masyarakat. Sophia Dharma: Jurnal Filsafat Agama Hindu dan Masyarakat, 2(1), 62-77.
Pelly Usman dan Asih Minarti, 1994, Teori-Teori Sosial Budaya, Jakarta, Proyek Pembinaan dan Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan Ditjen Dikti Depdikbud.
Piliang Yasraf Amir, 2003, Hipersemiotik Tafsir Cultutral Studies Atas Matinya Makna, Yogyakarta, Jalasutra.
Punyatmaja Oka, I.B. Drs, 1992, Panca Crada, Jakarta, Yayasan Dharma Sarathi.
Raharjo, H. Mudjia, 2008, Dasar-dasar Hermeneutika Antara Intensionalisme dan Gadameriam, Yogyakarta, AR-Ruzz Media.
Sara Sastra Gde Drs, Msi, Bahan Ajar Bhujangga Waisnawa dan Sang Trini.
Singgin Wikarman, I Nyoman Drs, 1998, Sanggah Kamulan (Fungsi dan Pengertiannya), Surabaya Paramita.
Soebandi, Ktut, 1985, Berbhakti Kepada Kawitan (Leluhur) adalah Paramo Dharmah, Denpasar, Yayasan Adhi Sapta Kerthi.
Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kualitatif-Kuantitatif dan R D, Bandung-Alfa Beta.
Suhardana, K.M., Drs,2011, Menjangan Sakaluang, Himpunan Berbagai Tulisan, Surabaya, Paramita.
Tim Penerjemah, 1994, Buana Kosa, Denpasar, Upada Sastra
Tim Penyususun, 1994, Pelajaran Agama Hindu Untuk Sekolah Menengah Tingkat Atas Kelas III, Jakarta, Hanuman Sakti.
Titib, I Made Dr, 2003, Teologi dan Simbol-Simbol Dalam Agama Hindu, Surabaya, Paramitha
Wirawan Ardhi, I Wayan Dr, SPd, Sag, MSi, 2014, Buku Bahan Ajar Filsafat Nusantara.
Yudhiantara, Kadek, 2003, Dasaksara Saiwa Sidhanta dan Kanda Pat, Surabaya, Paramitha