Upakara Caru Manca Mebayang-bayang Kebo di Pura Meru Lingkungan Karang Kecicang Cakranegara (Kajian Bentuk, Fungsi, dan Makna)

  • Fuad Noorzeha IAHN Gde Pudja Mataram
  • I Gede Wardana IAHN Gde Pudja Mataram
Keywords: Caru, Pura Meru, Hindu

Abstract

Pelaksanaan upacara dapat dikatakan menjadi salah satu hal sentral dalam praktik keagamaan Hindu. Hal ini mengingat upacara menjadi bagian dari Tri Karangka Dasar agama Hindu setelah Tattwa dan Susila. Keutamaan dari upacara dalam keagamaan Hindu, menjelaskan penting nya kajian yang bertujuan menggali makna tiap upacara yang dilakukan. Penulis berupaya untuk menggali salah satu upacara dalam agama Hindu yaitu upacara Caru Manca Mebayang-bayang Kebo di Pura Meru, dengan melakukan metode wawancara dan observasi dari pelaksanaan upacara tersebut. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah: (1) Caru Manca Mebayang-bayang Kebo adalah salah satu prosesi Bhuta Yadnya yang merupakan koban suci kepada mahluk halus, (2) fungsi dari pelaksanaan Caru manca Mebayang-bayang adalah untuk penyucian diri dan menjaga harmoni kehidupan, (3) manfaat dari pelaksanaanya adalah agar manusia dapat menyadari sifat butha kala pada diri nya, dan berusaha untuk menetralisir hal tersebut dalam upacara dan menekannya dalam perilaku sehari.

References

Arwati, Made Sri. (1982). Sekelumit Tentang Dhurgamahisa Suramardini. Widya Dharma majalah Dua Bulanan Institut Hindu Dharma.Hal:29-30
Astra, Semadi, dkk. (2000). Kamus Sansekerta Indonesia, Milik pemerintah Propinsi Bali Proyek Peningkatan Sarana Prasarana Kehidupan Beragama Terbesar di 9 (Sembilan) Kabupaten / Kota Tahun 2000.
Mardiwarsito.I. (1981). Kamus Jawa Indonesia, Nusa Indah: Ende - Flores.
Mantra, I.B. (1992). Tata Susila Hindu Dharma, Cetakan II. PT. Gramedia: Jakarta
Somawati, A. V., & Made, Y. A. D. N. (2019). Implementasi Ajaran Tri Kaya Parisudha Dalam Membangun Karakter Generasi Muda Hindu Di Era Digital. Jurnal Pasupati Vol, 6(1).
Suamba, Ida Bagus Putu. (1996). Yadya Bazis Kehidupan (Sebuah Canang Sari) Warta Hindu Dharma: Denpasar.
Suryosumunar, J. A. Z., & Noorzeha, F. (2021). Antonio Gramsci’s Perspective on Dominant Culture and Social Media’s Impact in the Era of Globalization in Indonesia. Journal of US-China Public Administration, 18(1), 38-46.
Suryosumunar, J. A. Z. (2019). Konsep Kepribadian dalam Pemikiran Carl Gustav Jung dan Evaluasinya dengan Filsafat Organisme Whitehead. Sophia Dharma: Jurnal Filsafat Agama Hindu dan Masyarakat, 2(1), 18-34.
Titib, I Made. (2000).Teologi & Simbol-simbol Dalam Agama Hindu, Surabaya Paramita
Titib, I Made. (2001).Veda dan Susastra Hindu (Studi Sumber Ajaran Hindu) Makalah Disampaikan Pada Matrikulasi Maha Siswa Baru Tanggal 27 Agustus s/d 7 September 2001 : Program Pascasarjana STAH Negeri Denpasar.
Wojowasito. S. (1977). Kamus Kawi-Indonesia. CV.Pengarang: Surabaya
Wikarman, I Nyoman Singgih. (1994). Caru. Yayasan Wdya Santhi: Bangli
Published
2021-05-05
How to Cite
Noorzeha, F., & Wardana, I. (2021). Upakara Caru Manca Mebayang-bayang Kebo di Pura Meru Lingkungan Karang Kecicang Cakranegara (Kajian Bentuk, Fungsi, dan Makna). Sophia Dharma: Jurnal Filsafat, Agama Hindu, Dan Masyarakat, 4(1), 1-20. https://doi.org/https://doi.org/10.53977/sd.v4i1.321
Section
Articles