IMPLIKASI PANDEMI COVID-19 TERHADAP FLEKSIBILITAS PEMAHAMAN DAN PELAKSANAAN AJARAN HINDU

  • Putu Sabda Jayendra Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional
Keywords: Pandemi, Fleksibilitas, Pemahaman, Ritual, Perubahan Sosial

Abstract

Pemahaman tentang hakikat Ida Sang Hyang Widhi Wasa beserta ritual upacara
(yadnya) yang dilakukan umat Hindu memiliki dinamika yang berbeda antara
sebelum pandemi Covid-19 dengan saat pandemi. Sebelum pandemi, pemahaman
umat Hindu mayoritas terpaku pada aspek Personal God (Saguna Brahman),
serta dalam praktik pemujaannya sangat tergantung pada nyasa rupa. Sebaliknya
pemahaman Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam tataran Impersonal God sangat
jarang dipahami dan dipelajari. Begitu pula dalam pelaksanaan yadnya, tidak
jarang tingkatan uttama selalu menjadi pilihan, meskipun taraf ekonomi kurang
mendukung karena orientasinya justru adalah hasrat sosial. Hal inilah yang
menyebabkan ajaran Hindu terkesan kaku bagi sebagian kalangan. Selain itu
komodifikasi dan profanisasi juga kerap mengiringi perjalanan kehidupan religi
dan sosio-kultural umat Hindu, terutama di daerah pariwisata. Adanya pandemi
Covid-19 dapat dimaknai secara positif untuk merefleksi kembali sekaligus
introspeksi diri terhadap pergeseran dan distorsi pemaknaan yang telah terjadi.
Pndemi Covid-19 juga dapat menjadi momentum untuk meninjau kembali
fleksibilitas pemahaman akan Ida Sang Hyang Widhi Wasa serta pelaksanaan
yadnya agar selaras dengan standar protokol pencegahan Covid-19. Untuk
jangka panjang, hal ini penting dalam mewujudkan tatanan baru yang
mencerminkan wajah Hindu yang fleksibel, baik dalam pemahaman maupun
pelaksanaannya secara berkesinambungan pasca pandemi.

References

Jayendra, P.S., 2015. Tradisi Majejahitan: Sebuah Tinjauan Identitas Wanita Hindu Bali Dalam Analisis Teori Culture Lag. Pangkaja: Jurnal Agama Hindu, 17(2).
Jayendra, P.S., 2019. Praktik Raja Yoga Dalam Rangkaian Pementasan Barong Brutuk Di Desa Terunyan, Kintamani, Bangli: Studi Teologi Hindu Dalam Terminologi Kearifan Lokal. PANGKAJA: JURNAL AGAMA HINDU, 21(2).
Lestari, P., 2008. Analisis Perubahan Sosial Pada Masyarakat Samin (Studi Kasus di Desa Mendenrejo, Kecamatan Kradenan, Blora). Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi, 2(2).
Mantra, I. B. 2007. Bhagawadgita. Denpasar: Pemerintah Provinsi Bali.
Maswinara, I Wayan. 1997. Bhagawadgita. Surabaya: Paramita
Pals, Daniel L. 2001. Seven Theories of Religion. Yogyakarta: Qalam.
Pudja, G. dan Tjokorda Rai Sudharta. 2004. Manava Dharmasastra. Surabaya: Paramita.
Ramiati, Ni Made. 2006. “Tradisi Naur Kelaci Dalam Upacara Perkawinan di Desa Adat Munduk Lumbang, Baturiti, Tabanan”. Tesis Program Pascasarjana Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar.
Rofiah, K., 2016. Dinamika Relasi Muhammadiyah dan NU Dalam Perspektif Teori Konflik Fungsional Lewis A. Coser. Kalam, 10(2), pp.469-490.
Sztompka, Piotr. 2007. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Prenada.
Tim Penyusun. 2006. Kamus Istilah Agama Hindu. Denpasar: Pemerintah Provinsi Bali.
Titib, I Made. 2007. Teologi Hindu (Brahmavidya) Study Teks dan Konteks Implementasi. Denpasar: Program Pascasarjana IHDN.
Published
2020-05-05
How to Cite
Jayendra, P. (2020). IMPLIKASI PANDEMI COVID-19 TERHADAP FLEKSIBILITAS PEMAHAMAN DAN PELAKSANAAN AJARAN HINDU. Sophia Dharma: Jurnal Filsafat, Agama Hindu, Dan Masyarakat, 3(1), 12-26. Retrieved from https://www.e-journal.iahn-gdepudja.ac.id/index.php/SD/article/view/301
Section
Articles