PENGUATAN HUBUNGAN SOSIAL DI KALANGAN WARGA PANDE DI KOTA MATARAM

  • I Gusti Komang Kembarawan Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram
Keywords: penguatan, ikatan sosial, solidaritas, klan Pande

Abstract

Tulisan ini merupakan hasil penelitian yang bertujuan untuk melakukan
analisis terhadap penguatan ikatan sosial pada klan Pande terkait kehidupan
beragama Hindu di Kota Mataram. Penelitian ini difokuskan pada gerakan sosial
keagamaan yang dilakukan oleh klan Pande sebagai bagian dari upaya untuk
membangun kesatuan di kalangan internal klan Pande. Penelitian ini dirancang
dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk menjawab ketiga
rumusan masalah, yaitu latar belakang, dampak, dan makna penguatan hubungan
sosial di kalangan warga Pande pada masyarakat Hindu di Kota Mataram.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa latar belakang terwujudnya
hubungan sosial di kalangan warga Pande berkaitan adanya kesadaran untuk
mengingat kawitan sesuai dengan yang diamanatkan dalam bhisama agar
mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari, yakni mempererat tali
persaudaraan di antara mereka yang berada dalam satu garis keturunan warga
Pande. Dampak positif dari adanya penguatan ikatan-ikatan sosial tersebut
cenderung untuk saling mengingat persaudaraan yang pada akhirnya dapat
mewujudkan kehidupan yang harmonis di kalangan sesama warga Pande. Dampak
negatif yang ditimbulkan sampai saat ini adanya pengutuban dengan warga lain.
Makna penguatan hubungan sosial di kalangan warga Pande, seperti makna
solidaritas, makna religius, makna budaya, dan makna pendidikan. Makna
solidaritas berkaitan dengan penguatan ikatan kekerabatan, khususnya di kalangan
warga Pande. Makna religius berkaitan dengan adanya kesadaran untuk
mengingat leluhur dan bhatara-bhatari melalui kegiatan-kegiatan upacara
keagamaan. Makna budaya berkaitan dengan pelestarian budaya dalam wujud
pelaksanaan ritual, seperti yang dilakukan para pendahulunya. Makna pendidikan
berkaitan dengan peningkatkan pemahaman terhadap kegiatan-kegiatan sosial
keagamaan sesuai yang diamanatkan dalam bhisama.

References

Abdullah, M. Amin, 1996, Studi Agama, Normativitas Atau Hisorisitas,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Abdul, Sani, 2002, Sosiologi Skematika, Teori Dan Terapan, Jakarta: Bumi
Aksara.
Amin Ahmad, Ali B. Moh, Dahlan, Lalu Ratnati, Malik Sukardi, 1997. Monografi
Daerah Nusa Tenggara Barat, Jakarta, Depdikbud.
Bagus, I Gusti Ngurah (Ed), 2002, Masalah Budaya Dan Pariwisata Dalam
pembangunan, Denpasar: Unud
Garna, Judistira K., 1992, Teori-Teori Perubahan Sosial, Bandung: PPsUniversitas Padjadjaran.
Geertz, C. 2001, Agama Sebagai Sistem Kebudayaan, Dalam Dekontruksi
Kebenaran Kritik
Tujuh Teori Agama, Terjemahan Inyiak Ridwan Muzir, M. Syukri, Yogyakarta:
IRCiSoD
Geriya, I Wayan. 2008. Transformasi Kebudayaan Bali Memasuki Abad 21.
Surabaya: Paramitha.
Handari, Nawawi, 1983, Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: Gajah
Mada University Press
Hendropuspito, D., 1983, Sosiologi Agama, Yogyakarta: Kanisius
Poloma, M.M, 2003, Sosiologi Kontemporer, Terjemahan Team Penerjemah
Yasogama Jakarta : PT Raja Grasindo Persada
Ritzer, George, 2004, Teori Sosial Modern, Terjemahan Muhammad Taufik,
Yogyakarta: Kreasi Wacana
Sanderson, S.K.,2003, Makro Sosiologi, Terjemahan Farid Wajidi, S. Menno,
Jakarta:
Wirawan, I W.A. 2010. “Reproduksi Identitas dan Pencitraan Mahagotra Pasek
Sanak Sapta Rsi pada Komunitas Hindu di Kota Mataram, Nusa
Tenggara Barat. Denpasar: Disertasi Program Pascasarjana Unud
Published
2021-08-08
How to Cite
Kembarawan, I. (2021). PENGUATAN HUBUNGAN SOSIAL DI KALANGAN WARGA PANDE DI KOTA MATARAM. Sophia Dharma: Jurnal Filsafat, Agama Hindu, Dan Masyarakat, 2(2), 57-75. Retrieved from https://www.e-journal.iahn-gdepudja.ac.id/index.php/SD/article/view/299
Section
Articles