NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA HINDU DALAM PAGELARAN WAYANG KULIT PADA TUMPEK WAYANG
Abstract
Wayang sering dipandang sebelah mata hanya dilihat dari segi seni dan hiburan saja namun dibalik hal tersebut pagelaran wayang sangatlah penuh akan manfaat serta makna simbolis jika dikaji dengan sudut pandang agama Hindu. Didalam pagelaran wayang tidak hanya menampilkan pertunjukkan yang berbau humor saja namun juga menyisipkan nilai-nilai pendidikan agama Hindu, etika, moralitas dan tidak itu saja pagelaran wayang juga sering digunakan sebagai media penerangan masyarakat pada era tahun 90-an dimana pagelaran wayang didalam penayangannya disisipi pesan atau informasi terkait program penting yang akan dilaksanakan oleh pemerintah seperti program Keluarga Berencana (KB), pembangunan, pemilihan umum, Koperasi dan lain sebagainya. Pada Era digitalisasi saat ini pagelaran wayang tidak lagi ditayangkan secara konvensional lagi dimana penayanganya di lapangan atau gedung yang hanya dapat dinikmati oleh khalayak yang hadir mengunjungi tempat diselenggarakannya pagelaran wayang tersebut tetapi dapat ditayangkan secara langsung pada media sosial seperti Facebook, youtube, Istagram dan media sosial lainnya sehingga penayangannya dapat diakses oleh khalayak ramai dimanapun mereka berada. Namun terkadang pagelaran wayang tidak mendapat perhatian sebab dianggap sudah usang tidak layak digunakan lagi pada masa sekarang ini, namun realitanya pagelaran wayang merupakan salah satu media penyampaian informasi yang efektif untuk menyisipkan pesan moral, etika ataupun program pemerintah dikala fenomena masyarakat kita yang haus hiburan sangat antusias dalam menghadiri event bernuansa hiburan yang diselenggarakan baik secara online maupun offline.
References
Anggoro, B. (2018). “Wayang dan Seni Pertunjukan” Kajian Sejarah Perkembangan Seni Wayang di Tanah Jawa sebagai Seni Pertunjukan dan Dakwah. JUSPI (Jurnal Sejarah Peradaban Islam), 2(2), 122. https://doi.org/10.30829/j.v2i2.1679
Ardika Yasa, I. M. (2020a). Nilai-Nilai Pendidikan Dalam Budaya Tarung Presean Di Lombok Barat (Perspektif Agama Hindu). Jurnal Penelitian Agama Hindu. https://doi.org/10.25078/jpah.v4i1.1334
Ardika Yasa, I. M. (2020b). Upacara Perang Topat di Pura Lingsar Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat ( Kajian Pendidikan Agama Hindu). Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Djamal, M. (2015). Paradigma Penelitian Kualitatif (A. Choiran Marzuqi (ed.); 1st ed.). Pustaka Pelajar.
Sugiyono. (2020). Metode Penelitian Kualitatif Untuk Penelitian yang bersifat: Eksploratif, Enterpretif, Interaktif dan Konstruktif (S. Y. Suryandari (ed.); 1st ed.). ALFABETA.
Yasa, I. M. A. (2022). Ritual Megocek Taluh Pada Upacara Pujawali Pura Maksan Banjar Pajang ( Perspektif Agama Hindu ). 6, 28–44.
Yasa, I. M. A., & Wiasti, N. K. (2021). Pelatihan Pembuatan Sarana Upakara Pabersihan Dalam Pengabdian Masyarakat Pinandita Sanggraha Nusantara Koordinator Wilayah Nusa Tenggara Barat. SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 4(2), 291. https://doi.org/10.31764/jpmb.v4i2.444

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.